Halaman

Jumat, 15 November 2013

Kopling ( Clutch )



Komponen Kopling dan Fungsinya


Apakah Kopling (clutch) itu?

Kopling adalah suatu alat yang hanya dapat ditemukan pada kendaraan dengan transmisi manual. Kopling terletak antara bagian belakang mesin dengan ujung depan transmisi.

Apakah fungsi Kopling tersebut?

Kopling mengatur transfer gaya putar/torsi dari mesin ke pemindah daya.

Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya.

Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.

Seperti yang akan diterangkan pada modul ini, terdapat perbedaan mekanisme yang digunakan antara transmisi otomatis dengan manual dalam mentransfer torsi dari mesin ke pemindah daya.


Bagaimana kopling bekerja?

Prinsip dasar bagaimana kopling bekerja seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.

Jika pedal kopling ditekan (diinjak)

Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, poros engkol (crank saft) memutar drive disc dalam kopling. Selama disc yang lain (driven disc) tidak berhubungan dengan drive disc, maka tidak ada torsi yang ditransfer dari mesing ke pemindah daya.

Jika pedal kopling dilepas

Drive disc dan driven disc bersinggungan. Drive disc pada saat ini dapat memutar driven disc yang berhubungan dengan poros input transmisi. Sebagai hasilnya, torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke pemindah daya. (Lihat gambar 2 berikut ini).



Rangkuman operasi kopling

Pengoperasian pedal kopling dapat memasang atau melepas gaya klem(kempitan) di dalam suatu rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly). Memasang gaya kelem (pedal kopling dilepas/tidak diinjak), memasang gaya putar(torsi) dari poros engkol mesin dilanjutkan ke pemindah daya. Melepaskan gaya kelem (pedal kopling diinjak) mencegah gaya putar (torsi) dari mesin diteruskan ke pemindah daya.

Komponen-komponen dari Kopling (Clutch)

Komponen utama dari kopling mulai dari roda gila (flywheel) adalah sebagai berikut :

1.        Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc/piringan gesek)

2.        Clutch pressure plate (plat penekan) dan covernya








3.        Clutch release atau throwout bearing

4.        Clutch release fork

5.        Pilot Bearing
Komponen-komponen kopling secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly).
Komponen utama kopling dan fungsinya

Clutch release mechanism
Mekanisme Pembebas kopling
(Kabel, hubungan atau hidrolik)
Memungkinkan pengendara mengkopling dengan pedal kaki.
Clutch fork
Tuas/garpu kopling
Adalah tuas yang memberi gaya bearing pembebas melawan plat penekan
Pressure Plate
Plat penekan
Plat yang ditekan dengan spring(per) memberi gaya plat kopling melawan roda gila (flywheel)
Clutch disc
Pelat kopling
Piringan gesek yang dipasangkan ke poros input transmisi. Memuat permukaan gesek(kasar) antara roda gila dengan plat penekan.
Flywheel
Roda gila
Memberikan suatu permukaan gesek (kasar) pada plat kopling
Pilot bearing
(ring atau bearing)
Mendukung/menyangga bagian ujung depan dari poros input transmisi


Terdapat bervariasi desain dan bentuk dari komponen-komponen ini, akan tetapi fungsi dari masing-masing adalah sama.

Pemeriksaan Kerusakan Komponen Kopling (Clutch)

Ketidakberesan kopling – gejala-gejala yang mungkin timbul

Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly) :

·         Kopling selip pada saat dibebani
·         Bergetar
·         Gerakan kendaraan yang mengejut
·         Suara berisik yang tidak lazim
·         Tidak ada gerakan
·         Suara berisik pada saat pemindahan gigi


Masalah-masalah di lapangan

Pada beberapa kasus pemilik kendaraan berharap hanya mengganti satu atau dua komponen kopling dalam rangka memperbaiki suatu kerusakan.

Walaupun demikian, beberapa pabrik komponen membuat komponen kopling dalam bentuk kopling satu set yang berisi seluruh komponen kopling.

Jika pada situasi ini seluruh komponen dalam kopling set lebih baik diganti dari pada mengganti hanya satu bagian saja.

Suatu hal yang sangat penting secara hati-hati menerangkan hal ini kepada pemilik kendaraan karena mungkin mereka akan mengeluarkan beaya yang lebih banyak untuk mengganti satu set daripada mengganti satu bagian saja. Walaupun hal ini suatu hal yang kurang menguntungkan dari segi ekonomi akan tetapi membeli dan mengganti satu set kopling akan menghasilkan penghematan di masa depan.


Macam – macam kopling pada mobil


Kopling adalah komponen yang berguna untuk memperhalus perpindahan gigi , sekaligus untuk mempermudah melakukan pengereman. Menurut teori yang ada , kopling banyak sekali modelnya. Namun untuk kali ini saya hanya mengkhususkan pembahasan macam – macam kopling untuk mobil. Kopling mobil termasuk ke dalam kopling kering, yang artinya kopling ini hanya dapat bekerja dalam kondisi kering. Lain halnya dengan kopling motor, yang termasuk ke dalam kopling basah. Perbedaan ini membuat kampas kopling mobil dan kampas kopling motor berbeda dari segi bahannya. Kopling mobil tidak bisa bekerja bila dalam keadaan basah atau terkena oli. Maka yang terjadi kopling dapat selip. Lain halnya dengan kampas kopling sepeda motor yang harus terkena oli. Dan bila kampas kopling motor tidak terkena oli, maka kampas kopling akan cepat habis. Hal ini disebabkan kampas kopling motor mudah aus, bila tidak terkena oli.

Macam – macam kopling pada mobilbil dibedakan berdasarkan bentuk dari clutch cover nya. Bentuk clutch cover dari mobil ada 2 macam yaitu :








1.      Kopling diafragma


Kopling ini dikenal dengan nama kopling diafragma, sebab clutch cover atau rumah koplingnya menggunakan pegas diafragma. Pegas ini berbentuk seperti piringan , dengan bagian tengahnya dibelah – belah seperti sirip, yang bentuknya hampir menyerupai diafragma. Untuk konstruksi lainnya tetap sama seperti jenis kopling mobil lainnya yaitu, adanya pressure plate atau plat tekan dan kampas kopling. Karena pegasnya yang hanya satu , kondisi penekanan pegas ke plat tekan akan selalu sama, walaupun kondisi pegasnya sudah melemah. Akibatnya penekanan plat tekan ke kampas kopling akan merata, sehingga terhindar dari kemungkinan selip. Kelemahan dari kopling tipe ini adalah tidak dapat memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding tipe kopling mobil coil spring, sebab jumlah pegas yang hanya satu. Untuk itu kopling ini hanya cocok untuk mobil berbeban ringan , seperti sedan.

2.      kopling pegas koil ( coil spring)

Kopling ini menggunakan pegas tipe koil untuk konstruksi rumah koplingnya. Untuk komponen lainnya tetap sama yaitu menggunakan kampas kopling dan plat tekan. Pegas kopling tipe ini  sangat banyak, tergantung pada ukurannya. Pegas kopling yang banyak ini membuat kekuatan pegasnya sangat kuat untuk menekan, untuk itulah tipe ini sangat cocok digunakan untuk mobil dengan daya angkut berat, seperti truk. Tapi kelemahan tipe ini adalah pegas yang banyak ini membuat bila ada satu pegas lemah atau patah, membuat kopling jadi mudah selip. Tapi selama kondisi semua pegas bagus, maka penekannya tetap rata dan sangat kuat.

Demikian penjelasan mengenai macam – macam kopling mobil, semoga penjelasan saya ini mudah untuk anda terima. Bila ada yang tidak jelas atau belum mengerti , bisa anda tanyakan pada komentar di bawah ini. 

Sumber            :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar