Komponen Kopling dan Fungsinya
Apakah Kopling
(clutch) itu?
Kopling
adalah suatu alat yang hanya dapat ditemukan pada kendaraan dengan transmisi
manual. Kopling terletak antara bagian belakang mesin dengan ujung depan transmisi.
Apakah fungsi Kopling tersebut?
Kopling
mengatur transfer gaya putar/torsi dari mesin ke pemindah daya.
Jika
pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin
ke komponen yang lain dari pemindah daya.
Jika
pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah
daya ke roda penggerak.
Seperti
yang akan diterangkan pada modul ini, terdapat perbedaan mekanisme yang
digunakan antara transmisi otomatis dengan manual dalam mentransfer torsi dari mesin
ke pemindah daya.
Bagaimana kopling bekerja?
Prinsip
dasar bagaimana kopling bekerja seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut
ini.
Jika
pedal kopling ditekan (diinjak)
Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1, poros engkol (crank saft) memutar drive disc dalam
kopling. Selama disc yang lain (driven disc) tidak berhubungan dengan drive
disc, maka tidak ada torsi yang ditransfer dari mesing ke pemindah daya.
Jika pedal
kopling dilepas
Drive
disc dan driven disc bersinggungan. Drive disc pada saat ini dapat memutar
driven disc yang berhubungan dengan poros input transmisi. Sebagai hasilnya,
torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke pemindah daya. (Lihat
gambar 2 berikut ini).
Rangkuman
operasi kopling
Pengoperasian
pedal kopling dapat memasang atau melepas gaya klem(kempitan) di dalam suatu
rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly). Memasang gaya kelem (pedal
kopling dilepas/tidak diinjak), memasang gaya putar(torsi) dari poros engkol
mesin dilanjutkan ke pemindah daya. Melepaskan gaya kelem (pedal kopling
diinjak) mencegah gaya putar (torsi) dari mesin diteruskan ke pemindah daya.
Komponen-komponen dari
Kopling (Clutch)
Komponen
utama dari kopling mulai dari roda gila (flywheel) adalah sebagai berikut :
1.
Driven
plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction
disc/piringan gesek)
2.
Clutch
pressure plate (plat penekan) dan covernya
3.
Clutch
release atau throwout bearing
4.
Clutch
release fork
5.
Pilot Bearing
Komponen-komponen
kopling secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/kopling set (clutch
assembly).
Komponen utama
kopling dan fungsinya
Clutch
release mechanism
Mekanisme Pembebas
kopling
(Kabel, hubungan atau
hidrolik)
|
Memungkinkan
pengendara mengkopling dengan pedal kaki.
|
Clutch fork
Tuas/garpu kopling
|
Adalah
tuas yang memberi gaya bearing pembebas melawan plat penekan
|
Pressure
Plate
Plat penekan
|
Plat
yang ditekan dengan spring(per) memberi gaya plat kopling melawan roda gila
(flywheel)
|
Clutch disc
Pelat kopling
|
Piringan
gesek yang dipasangkan ke poros input transmisi. Memuat permukaan
gesek(kasar) antara roda gila dengan plat penekan.
|
Flywheel
Roda gila
|
Memberikan
suatu permukaan gesek (kasar) pada plat kopling
|
Pilot bearing
(ring atau bearing)
|
Mendukung/menyangga
bagian ujung depan dari poros input transmisi
|
Terdapat
bervariasi desain dan bentuk dari komponen-komponen ini, akan tetapi fungsi
dari masing-masing adalah sama.
Pemeriksaan Kerusakan Komponen
Kopling (Clutch)
Ketidakberesan
kopling – gejala-gejala yang mungkin timbul
Gejala-gejala
berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling
set (clutch assembly) :
· Kopling selip pada saat dibebani
· Bergetar
· Gerakan kendaraan yang mengejut
· Suara berisik yang tidak lazim
· Tidak ada gerakan
· Suara berisik pada saat pemindahan gigi
Masalah-masalah
di lapangan
Pada
beberapa kasus pemilik kendaraan berharap hanya mengganti satu atau dua
komponen kopling dalam rangka memperbaiki suatu kerusakan.
Walaupun
demikian, beberapa pabrik komponen membuat komponen kopling dalam bentuk
kopling satu set yang berisi seluruh komponen kopling.
Jika pada
situasi ini seluruh komponen dalam kopling set lebih baik diganti dari pada
mengganti hanya satu bagian saja.
Suatu hal
yang sangat penting secara hati-hati menerangkan hal ini kepada pemilik
kendaraan karena mungkin mereka akan mengeluarkan beaya yang lebih banyak untuk
mengganti satu set daripada mengganti satu bagian saja. Walaupun hal ini suatu
hal yang kurang menguntungkan dari segi ekonomi akan tetapi membeli dan
mengganti satu set kopling akan menghasilkan penghematan di masa depan.
Macam – macam kopling pada mobil
Kopling adalah komponen yang berguna untuk memperhalus perpindahan gigi ,
sekaligus untuk mempermudah melakukan pengereman. Menurut teori yang ada ,
kopling banyak sekali modelnya. Namun untuk kali ini saya hanya mengkhususkan
pembahasan macam – macam kopling untuk mobil. Kopling mobil termasuk ke dalam
kopling kering, yang artinya kopling ini hanya dapat bekerja dalam kondisi
kering. Lain halnya dengan kopling motor, yang termasuk ke dalam kopling basah.
Perbedaan ini membuat kampas kopling mobil dan kampas kopling motor berbeda
dari segi bahannya. Kopling mobil tidak bisa bekerja bila dalam keadaan basah
atau terkena oli. Maka yang terjadi kopling dapat selip. Lain halnya dengan
kampas kopling sepeda motor yang harus terkena oli. Dan bila kampas kopling
motor tidak terkena oli, maka kampas kopling akan cepat habis. Hal ini
disebabkan kampas kopling motor mudah aus, bila tidak terkena oli.
Macam – macam kopling pada mobilbil dibedakan berdasarkan bentuk dari
clutch cover nya. Bentuk clutch cover dari mobil ada 2 macam yaitu :
1.
Kopling diafragma
Kopling ini dikenal dengan nama kopling diafragma, sebab clutch cover atau
rumah koplingnya menggunakan pegas diafragma. Pegas ini berbentuk seperti
piringan , dengan bagian tengahnya dibelah – belah seperti sirip, yang
bentuknya hampir menyerupai diafragma. Untuk konstruksi lainnya tetap sama
seperti jenis kopling mobil lainnya yaitu, adanya pressure plate atau plat
tekan dan kampas kopling. Karena pegasnya yang hanya satu , kondisi penekanan
pegas ke plat tekan akan selalu sama, walaupun kondisi pegasnya sudah melemah.
Akibatnya penekanan plat tekan ke kampas kopling akan merata, sehingga terhindar
dari kemungkinan selip. Kelemahan dari kopling tipe ini adalah tidak dapat
memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding tipe kopling mobil coil spring,
sebab jumlah pegas yang hanya satu. Untuk itu kopling ini hanya cocok untuk
mobil berbeban ringan , seperti sedan.
2.
kopling pegas koil ( coil spring)
Kopling ini menggunakan pegas tipe koil untuk konstruksi rumah koplingnya.
Untuk komponen lainnya tetap sama yaitu menggunakan kampas kopling dan plat
tekan. Pegas kopling tipe ini sangat banyak, tergantung pada ukurannya.
Pegas kopling yang banyak ini membuat kekuatan pegasnya sangat kuat untuk
menekan, untuk itulah tipe ini sangat cocok digunakan untuk mobil dengan daya
angkut berat, seperti truk. Tapi kelemahan tipe ini adalah pegas yang banyak
ini membuat bila ada satu pegas lemah atau patah, membuat kopling jadi mudah
selip. Tapi selama kondisi semua pegas bagus, maka penekannya tetap rata dan
sangat kuat.
Demikian penjelasan mengenai macam – macam kopling mobil, semoga penjelasan
saya ini mudah untuk anda terima. Bila ada yang tidak jelas atau belum mengerti
, bisa anda tanyakan pada komentar di bawah ini.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar